Friday, June 27, 2014

Direktorat Jenderal Pajak Menyelenggarakan Workshop Blogger



Di ruang Teluk Jakarta, Hotel Mercure - Ancol, Direktorat Jenderal Pajak menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kapasitas Blogger Pajak. Acara ini diselenggarakan selama dua hari, hari Rabu dan Kamis 26 dan 27 Juni 2014.

Maksud diselenggalarakannya acara ini adalah untuk mengoordinasi para blogger yang merupakan pegawai Direktorat Jenderal Pajak dalam menghadapi perkembangan informai di sosial media.

Bertindak sebagai pembicara adalah Asep Syamsudin M. Romli yang lebih akrab dipanggil Kang Romeltea, yang secara gamblang menjelaskan pentingnya media sosial dan juga memberikan tips-tips menjadi blogger yang baik.

"Tidak mempunyai akun sosial media berarti tidak gaul," begitu dijelaskan oleh Kang Romeltea.

Selepas acara ini diharapkan ada peningkatan kualitas blogger pajak dalam menyampaikan tulisan dan gagasannya sebagai sarana kehumasan dan tercipta kesamaan gerak blogger pajak untuk meng-counter berita-berita minor tentang pajak dan organisasi Direktorat Jenderal Pajak.  (SR)

Thursday, June 26, 2014

Laskar Cyber Pajak Bergerak



Sebuah telepon mengguncang handphone-ku yang nyaris sekarat sore itu.
"Pak, minggu depan Bapak ada tugas dinas ke Jakarta." Terdengar suara merdu mendayu.
"Oh ya?" jawabku antusias, "acara apa?"
"Workshop Peningkatan Kapasitas Blogger Pajak," jawab suara di seberang sana.

***

Suasana sore itu mendadak ceria. Angin berhembus malu-malu (iya ini boong). Setiap mendapat tugas di Jakarta apa pun acaranya bagiku adalah segelas Coca Cola dalam gelas yang berembun yang membasahi kerongkongan saat panasnya siang. Sambil menyelam minum susu. Dapat tugas dinas sekalian pulang, bertemu keluarga yang sudah dua minggu ditinggal.

Dan siang ini, aku di ruangan Teluk Jakarta, Mercure Hotel Ancol, bersama 50 orang kawan senasib yang merupakan blogger di lingkungan DJP

***

Acara berlangsung sejak tadi pagi. Awalnya aku mengira acara ini akan berisi update terbaru mengenai dunia ber-blog-an. Ternyata ada agenda besar dari DJP yaitu pembentukan DJP Cyber Army.

Aku agak takjub juga dengan istilah ini. Rasanya seperti mau perang saja sehingga perlu dibentuk Laskar Cyber DJP. Setelah diterangkan oleh panitia, baru aku tahu bahwa laskar ini dibentuk ditujukan untuk menangkal berita-berita buruk tentang DJP atau issue-issue lain yang berkaitan dengan pajak secara umum atau organisasi DJP secara khususnya.

Perkembangan informasi dan menjamurnya media sosial mengharuskan DJP untuk membentuk agen-agen khusus untuk menghadang berita buruk dan membentuk opini yang positif tentang pajak dan DJP. Meski agak terlambat langkah ini perlu diapresiasi. 

Di media sosial sebenarnya banyak pegawai DJP yang sering malang melintang di dunia maya. Mereka sebenarnya adalah agen-agen potensial yang dapat dimanfaatkan dalam pembentukan DJP Cyber Army ini. Namun banyak bloger DJP yang menulis blog dengan tema non pajak. Banyak pula akun-akun sosial media/twitter yang mempunyai follower banyak namun jarang memposting tulisan tentang pajak. Mereka seharusnya bisa dimanfaatkan dalam DJP Cyber Army. Tentu harus dengan reward tertentu. Layaknya buzzer capres yang bergentayangan secara masif sekarang ini.

Laiknya tentara, DJP Cyber Army ini harus ditindaklanjuti dengan serius dan dengan komando yang jelas sehingga di lapangan tidak saling bertubrukan sehingga bisa menghasilkan hasil yang optimal. Tentu saja dengan tidak merugikan akun-akun pribadi yang telah dirintis masing-masing individu.

DJP Cyber Army Attack!